Kokurikuler “Madrasahku Hijau” MIN 1 Kota Malang Tanamkan Peduli Lingkungan

MALANG, M1NEWS — MIN 1 Kota Malang melaksanakan kegiatan kokurikuler bertema Madrasahku Hijau pada 15 September–3 Oktober 2025. Program yang berlangsung setiap Senin hingga Jumat ini diikuti seluruh siswa kelas 1–6 dengan jadwal bergiliran per jenjang. Minggu pertama untuk kelas 1–2, minggu kedua kelas 3–4, dan minggu ketiga kelas 5–6.

Koordinator KBM, Okta Wijayanti, S.Pd., M.PdI, menyampaikan bahwa kegiatan ini dirancang untuk memperkuat visi madrasah peduli lingkungan. “Program Madrasahku Hijau menjadi wahana pembelajaran mendalam yang menanamkan kesadaran menjaga bumi sekaligus menguatkan delapan dimensi profil lulusan,” ujarnya.

Delapan dimensi profil lulusan yang dimaksud mencakup keimanan dan ketakwaan, kewargaan, penalaran kritis, kreativitas, kolaborasi, kemandirian, kesehatan, dan komunikasi. Seluruh kegiatan dirancang agar siswa tidak hanya memahami konsep di kelas, tetapi juga menerapkannya secara nyata.

Rangkaian Kegiatan Per Jenjang

Kelas 1
Siswa dikenalkan pada perilaku sederhana menjaga kebersihan dan energi. Mereka menjalani piket harian, bermain Tebak Sampah untuk mengenal warna tempat sampah organik, anorganik, dan B3, serta membiasakan diri menyiram tanaman di halaman madrasah setiap pagi. Selain itu, guru melatih mereka mematikan lampu dan kipas sebelum pulang, serta menggambar poster bertema sekolah bersih.

Kelas 2
Pada jenjang ini, siswa mulai diberi tanggung jawab kreatif. Mereka membuat slogan-slogan kebersihan, menanam tanaman hias di pot bekas botol plastik, serta membuat kartu pengingat hemat energi yang ditempel di kelas. Edukasi hemat air dilakukan dengan praktik sederhana menutup keran rapat. Bahan sisa seperti botol plastik dikreasikan menjadi tempat alat tulis atau hiasan kelas.

Kelas 3
Kegiatan semakin aplikatif. Siswa membersihkan selokan kecil di sekitar sekolah, mengenal pembuatan ecoenzim dari limbah dapur, serta mengadopsi tanaman yang dirawat secara berkelompok. Guru juga mengajak siswa melakukan percobaan membandingkan keran bocor dan keran tertutup untuk memahami pentingnya menghemat air. Di bidang energi, mereka menghitung jumlah lampu yang menyala di kelas lalu mendiskusikan cara penghematannya. Barang bekas pun diolah menjadi mainan, seperti kapal dari botol plastik atau kaleng bekas.

Kelas 4
Siswa kelas 4 membuat Peta Area Bersih sekolah untuk memetakan titik-titik rawan sampah. Mereka juga praktik langsung membuat lubang biopori di halaman sekolah. Di sisi lain, mereka menanam kebun sayur mini berisi kangkung, bayam, dan cabai. Konservasi air dikenalkan lewat edukasi pemanenan air hujan. Kreativitas siswa dituangkan dalam lomba menulis puisi dan cerita pendek tentang hemat energi, serta pembuatan tas belanja ramah lingkungan (eco bag) dari kain bekas.

Kelas 5
Program untuk kelas 5 dikemas berbentuk proyek berkelompok. Mereka membuat kerajinan daur ulang dari kertas, kardus, dan plastik bekas, serta menjalankan program adopsi pohon besar yang diberi nama dan dirawat bersama. Edukasi hemat energi dilakukan melalui simulasi Hari Tanpa Listrik dengan belajar tanpa lampu dan kipas selama satu jam. Sebagai penutup, siswa menghasilkan karya tulis atau diorama bertema Sekolah Impian Ramah Lingkungan.

Kelas 6
Sebagai jenjang tertinggi, siswa kelas 6 diarahkan pada kegiatan aplikatif yang lebih kompleks. Mereka mengelola bank sampah mini, melakukan audit energi sederhana di kelas, hingga merancang kampanye hemat listrik dan air. Selain itu, mereka berlatih membuat proposal kecil berisi ide program ramah lingkungan yang bisa diterapkan di sekolah.

Membangun Karakter Hijau

Kegiatan ini menjadi penopang pembelajaran intrakurikuler dengan penekanan pada penguatan karakter. Menurut Okta, kokurikuler Madrasahku Hijau diharapkan dapat menanamkan kepedulian lingkungan sejak dini. Dari kebiasaan sederhana, siswa belajar bahwa menjaga lingkungan adalah bagian dari akhlak dan tanggung jawab bersama.

Scroll to Top