. “Menulis adalah mencipta, dalam suatu penciptaan seseorang mengarahkan tidak hanya semua pengetahuan, daya, dan kemampuannya saja, tetapi ia sertakan seluruh jiwa dan napas hidupnya”. – Stephen King
- Judul buku : Separuh Napas Muhajirin
- Pengarang : Moch, Zain Hasanudin
Murita Herliningtyas
M. Dwi Cahyono
Okta Wijayanti
Musrotin
- Editor : –
- Penerbit : Ismaya Publishing
- Tahun Terbit : 2020
- ISBN : 978-602-0761-49-7
- Tebal halaman : 207 halaman
Latar Belakang diterbitkannya buku
Buku Separuh Napas Muhajirin merupakan rangkaian kisah, rangkuman perjalanan hidup 5 guru hingga mereka dipertemukan Allah di MIN 1 Kota Malang yang penuh berkah. Beragam peristiwa dan suasana hati dilalui oleh masing-masing penulis. Rasa senang, gembira, sedih, dan kecewa menjadi cambuk mereka berlima hingga bisa lebih baik lagi. Untaian kata dalam buku ini diharapkan menjadi catatan sejarah bagi anak cucu di masa yang akan datang. Bahwa tidak ada sesuatu yang didapat dengan cuma-cuma, harus ada ikhtiar dan tawakal.
Sinopsip Buku
Buku ini bercerita tentang perjalanan enam guru yang berjuang bersama dalam menapaki kehidupan untuk menggapai asa masing-masing, hingga akhirnya dipertemukan di MIN 1 Kota Malang. Lima di antaranya menuliskan perjalanan hidup penuh warna.
Diawali dari kisah Okta Wijayanti yang harus meninggalkan kota kelahirannya untuk menggapai cita-cita dan cinta di Kota Bunga. Dilanjutkan kisah penuh sejarah Murita Herliningtyas yang berjuang hingga ke Pulau Borneo, namun akhirnya harus Kembali mengabdikan diri di Kota Bunga. Begitupun kisah M. Dwi Cahyono anak Bengawan yang berpetualang di Kota Malang banyak menorehkan warna warni kehidupan. Apalagi sang senior Moch. Zain Hasanudin perjuangannya luar biasa dalam menggapai cita-cita hidup di perantauan, lagi-lagi takdir menentukan untuk tetap mengharumkan Kota Bunga. Demikian juga kisah Musrotin dalam perjuangannya yang tidak mudah dan penuh liku untuk menggapai asa dan cita.
Kami bangga dan bahagia dapat saling mendukung, saling memberi semangat hingga saling lempar kata untuk sekedar mengundang tawa penghilang penat. Kami yang mendapat julukan “Muhajirin”. Selanjutnya 5 kisah seru perjalanan Muhajirin termaktub dalam buku “Separuh Napas Muhajirin”.