Riris Juara Harapan 2
Penulis Cilik Indonesia
Dari MIN Malang I
Kota Malang (MIN Malang I) – “Menulis itu mudah” kata Riris memulai ucapannya. Riris yang bernama lengkap Rizky Khansa Najibah saat ini duduk di kelas 6A MIN Malang I merupakan putri dari pasangan Yuyus Robertin dan Bambang Waluyo. Ia baru saja meraih juara Harapan 2
Lomba Menulis Cerpen Konferensi Penulis Cilik Indonesia (KPCI). Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 8-11 November 2016 yang lalu bertempat di Hotel Royal Safari Garden Bogor. Kegiatan lomba ini merupakan acara tahunan yang diprakarsai oleh Kemendikbud bekerjasama dengan salah satu penerbit nasional.
Berkat prestasi yang diraihnya, Riris berhak atas hadiah total 8 juta rupiah. Yang lebih menarik adalah royalty yang akan diterimanya sesuai dengan jumlah exemplar buku cerpen karangannya yang akan diterbitkan oleh salah satu penerbit nasional. Ditanya tentang hadiahnya akan dibuat apa,…. Riris menjawab: “ditabung untuk keperluan melanjutkan sekolah”.
Riris mendapat penghargaan tersebut setelah melalui usaha yang tak mengenal lelah. Ia rajin browsing internet untuk mencari info tentang kegiatan lomba menulis. Setelah melalui beberapa tahapan; mengirim karyanya ke panitia lomba akhirnya Riris terpilih menjadi peserta yang dipanggil ke Bogor untuk mengikuti babak final. Dari ratusan pendaftar, Riris terpilih bersama 165 anak lainnya. Setelah diberi pembekalan, kemudian dilaksanakan lomba babak final. Pada babak final ini diberi waktu 4 jam untuk menulis cerpen minimal 4 halaman dengan tema yang telah ditentukan oleh panitia. Tema yang ditawarkan antara lain cinta tanah air dan cinta sesama.
Riris menulis cerpen dengan judul “Arti Teh Panas”. Judul ini mengandung nilai-nilai keakraban, cinta sesama, dan cinta tanah air. Menurut Riris,”Arti teh panas diilhami oleh budaya orang Malang. Bila ada tamu biasanya disuguhi teh panas. Si tamu akan meminum teh bila sudah hangat. Nah,….sambil menunggu teh menjadi hangat itulah antara tamu dengan tuan rumah akan berbincang dengan penuh keakraban.Pesan cerita tersebut adalah kita harus menjalin keakaraban atau persaudaraan dengan semua orang tanpa pandang bulu”.
Pepatah mengatakan: “ buah jatuh tidak jauh dari pohonnya”. Riris mempunyai bakat menulis karena gen dan pendampingan yang bagus dari orang tuanya. Ibu Riris-Yuyus Robertin- merupakan seorang guru yang aktif dalam menulis, dan telah menghasilkan berbagai karya tulis. Rupanya kemampuan menulis inilah yang mengalir dalam darah Riris.
Mengapa Riris tertarik menulis cerpen? “Cerpen merupakan cerita anak-anak yang mudah dibuat karena merupakan pengalaman hidup sehari-hari yang dtuangkan dalam bentuk tulisan”, jawab Riris yang juga telah hafal 6 juz Al Quran.
Ia berpesan pada teman—temannya agar banyak membaca agar punya pengetahuan yang banyak dan mudah dalam menulis. Semoga bermanfaat. Amin. (Zd)