M1NEWS- Ruang aula Pusat Sumber Belajar Bersama (PSBB) MAN 2 Kota Malang tampak hidup pada Sabtu (17/5/2025). 105 guru MIN 1 Kota Malang duduk berjejer dengan laptop terbuka, berdiskusi hangat, dan mencatat dengan serius. Mereka sedang mengikuti pelatihan penulisan praktik baik dalam pembelajaran yang diselenggarakan oleh MIN 1 Kota Malang bekerja sama dengan Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Negeri Yogyakarta.

Berbeda dari pelatihan biasa, kegiatan ini memberi ruang bagi para guru untuk menuliskan pengalaman nyata mereka di kelas menggunakan pendekatan proses- Metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi, Hasil dan Dampak). Metode ini menuntun guru menyusun cerita praktik baik secara sistematis dan bermakna.
Prof. Anwar Efendi, M.Si., yang memimpin tim PKM UNY, membuka sesi materi dengan menegaskan pentingnya praktik menulis sebagai bentuk dokumentasi dan refleksi guru.
Setelah sesi pembuka, giliran para dosen muda dari UNY seperti Eko Triono, M.Pd., Faisal Isnan, M.Pd., dan Dr. Awla Akbar Ilma, M.A., yang membedah teknis menulis: mulai dari menggali ide, mengembangkan gagasan, merefleksikan pengalaman, hingga merangkai narasi dengan bahasa yang sastrawi.

Antusiasme para guru pun terpancar. Zaidi, M.Pd., salah satu guru, mengaku terpicu semangatnya setelah mendengar penjelasan tentang elemen Situasi dan Tantangan. “Saya jadi tergelitik, baru ingat pernah dipanggil siswa saya dengan julukan Pak Klereng karena saya pernah mengajari mereka main kelereng untuk menjelaskan materi,” katanya sambil tersenyum.
Kegiatan tidak hanya berhenti pada pemberian materi. Usai pemaparan, para peserta langsung mengikuti sesi konsultasi satu per satu dengan narasumber. Di sinilah proses kreatif benar-benar digarap secara personal. Para guru diarahkan untuk menelusuri kembali pengalaman mengajar mereka, memilih cerita yang paling berdampak, lalu membingkainya dalam tulisan yang utuh.
“Harapannya, hari ini atau minggu depan Bapak Ibu sudah menemukan kerangka tulisan. Dua bulan itu waktu yang cukup untuk menghasilkan karya,” ujar Faisal Isnan.
Kemudian Pemateri Eko Triono memberikan materi Ia aktif membimbing Guru MIN 1 KKota Malang dalam proses menulis.
“Banyak sejarah yang lahir dari dalam kelas. Maka kita punya kesempatan untuk menulis. Kebaikan itu akan indah saat dituliskan,” ujar Eko.
Melalui pelatihan ini, MIN 1 Kota Malang tak sekadar mencetak guru-guru yang andal di kelas, tetapi juga guru-guru yang mampu menulis, merekam, dan menyebarkan inspirasi lintas generasi. Praktik baik yang dulunya hanya tersimpan dalam ingatan, kini mulai dituliskan—menjadi jejak literasi pendidikan yang abadi.