Kota Malang (MIN Malang I) – Kamis, (1/12) Afriza Tristan Calendra Rajasa (Afin) dan Armandhika Aprillo Gerald Rajasa mengikuti Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Tae Kwondo di Surabaya. Kedua Tae Kwondoin (sebutan untuk anggota Tae Kwondo) ini adalah saudara kakak beradik. Saat ini keduanya sebagai siswa MIN Malang I, Afin kelas 5, sedangkan Arman kelas 6.
Afin mengikuti kejurnas ini pada kategori over 42 kg, sedangkan Armandhika pada kelas over 49 kg. Duo Tae Kwondoin ini meraih medali, Afin medali emas dan Arman medali perak.
Pada kejuaraan ini, pemenang ditentukan berdasarkan kriteria poin dan KO. Setiap peserta bertanding selama 3 ronde, masing-masin ronde 1 menit. Pada setiap ronde tersebut dihitung point yang diperoleh setiap peserta pertandingan. Point diberikan pada setiap pukulan dan tendangan yang berhasil didaratkan pada tubuh lawan. Pertandingan bisa berakhir tidak sampai 3 ronde bila salah satu peserta ada yang dinyatakan KO.
Latihan dan berdoa. Itulah kiat sukses Afin dan Arman dalam mengikuti kejuaraan ini. Mereka berlatih secara teratur 3 kali setiap minggu. Setiap kali latihan, membutuhkan waktu 2 jam. Bila akan bertanding, selain disiplin dalam berlatih, mereka juga memperhatikan asupan gizi untuk mendukung stamina fisiknya. Mereka menghindari makanan yang diolah dengan cara digoreng. Makanan yang digoreng bisa mengganggu kebugaran fisik. Tapi demi prestasi, duo tae kwondoin ini rela mengorbankan kesukaannya. Menjelang pertandingan mereka hanya mengkonsumsi makanan yang diolah dengan cara direbus atau dibakar.
Walaupun mereka harus meluangkan waktu untuk berlatih tae kwondo, tetapi tidak melupakan pretasi belajarnya di sekolah. Mereka selalu memanfaatkan waktu di saat mereka tidak berlatih tae kwondo. Mereka juga berusaha tetap rajin belajar mata pelajaran di sekolahnya. Sehingga keduanya selain berprestasi tae kwondo juga berprestasi di MIN Malang I.
Afin mengaku seru dan senang saat mengkitui kejurnas ini. Afin yang hobby renang, futsal, dan basket ini bercita-cita ingin menjadi tae kwondoin yang berprestasi, sedangkan Arman ingin menjadi pelatih tae kwondo (Sabeum). Rupanya Afin dan Arman mewarisi darah tae kwondo dari pasangan Moch. Agoes dan Anita Prasanti. Moch. Agoes (bapak dari Afin dan Arman) dulunya merupakan pelatih tae kwondo.
Carilah prestasi yang lebih baik. Gunakan keterampilan tae kwondo untuk kebaikan dan menolong orang lain. Tidak boleh sombong, begitulah pesan dari Afin dan Arman untuk teman-temanya. (Zd)