Field Study Kelas 2 MIN 1 Kota Malang: Belajar Keberagaman di Jatim Park 1

M1NEWS – Kamis, 17 April 2025 menjadi hari yang penuh keceriaan dan pengalaman baru bagi siswa kelas dua MIN 1 Kota Malang. Siswa bersama guru pendamping mengikuti kegiatan Outing Class atau Field Study ke Jatim Park 1, Kota Batu. Tak seperti biasanya, perjalanan kali ini menggunakan sembilan unit truk tentara, yang menambah keseruan dan kesan mendalam bagi para siswa.

Dengan mengusung tema “Mengenal Keberagaman Budaya, Agama, dan Sosial di Indonesia Sejak Dini sebagai Upaya Meningkatkan Keharmonisan Sesama”, kegiatan ini diharapkan menjadi wahana pembelajaran kontekstual dan menyenangkan bagi para peserta didik.

Pembukaan kegiatan dilakukan langsung di lokasi Jatim Park 1. Kepala MIN 1 Kota Malang, Siti Aisah, S.Ag., M.Pd, diwakili oleh Koordinator Bidang Kehumasan, M. Dwi Cahyono, M.Pd.I, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Paguyuban Orang Tua Siswa. “Kami mengucapkan terima kasih kepada POS dan seluruh orang tua yang telah membantu dan mendukung penuh kegiatan ini. Semoga kegiatan ini bisa menjadi pengalaman berharga bagi anak-anak dalam mengenal dan menghargai keberagaman di Indonesia sejak dini,” ujarnya.

Di dalam area Jatim Park, para siswa diajak menjelajahi berbagai wahana edukatif yang memperkenalkan keragaman budaya dan agama di Indonesia, mulai dari rumah adat, pakaian daerah, miniatur tempat ibadah, hingga kawasan teknologi dan sains. Mereka juga mencoba berbagai alat peraga ilmiah dan mengerjakan lembar kerja dari pihak JTP sebagai bagian dari pembelajaran aktif.

Koordinator Kelas dua, Fitra Hafidah, S.Pd., M.Pd.I, menyampaikan rasa syukur atas kelancaran kegiatan. “Alhamdulillah, meski di akhir acara sempat turun hujan, kegiatan tetap berjalan sesuai jadwal berkat kerja sama semua pihak,” ujarnya.

Siswa tampak sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Mayo, salah satu siswa menyampaikan, “Seru banget! Aku paling suka pas naik truk tentara sama teman-teman. Main dan belajar di Jatim Park juga asyik banget!” ucapnya dengan penuh semangat.

Dengan semangat Kurikulum Merdeka, kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa belajar bisa dilakukan di mana saja, dan setiap pengalaman dapat menjadi pelajaran berharga untuk tumbuh menjadi pribadi yang toleran dan menghargai perbedaan. (mdc)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Need Help? Chat with us