Dalam menyelenggarakan pendidikan di madrasah, peran guru sangat penting dan strategis. Tugas dan tanggung jawab mereka sebagai pendidik sangat menentukan, dan oleh karena itu diperlukan adanya pembinaan yang efektif dan berkelanjutan. Selain itu, bagi mereka yang memiliki komitmen tinggi, kinerja yang bagus dan prestasi yang tinggi, selayaknyalah memperoleh pengakuan dam apresiasi dari semua pihak terkait, khususnya Kementerian Agama selaku instansi pembina dan pengguna. Hal ini penting agar semangat kerja, kreativitas, dedikasi dan komitmen serta kinerja mereka dapat terus terpelihara dan meningkat dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, melalui ajang Kompetisi Guru, Kepala, dan Pengawas Madrasah Berprestasi Tingkat Nasional tahun 2013, akan dipilih guru-guru, kepala dan pengawas madrasah yang telah menunjukkan kinerja dan dedikasi yang tinggi terhadap tugas mulia mencerdaskan anak bangsa yang dilandasi oleh iman dan taqwa.
Kompetisi guru madrasah tingkat nasional merupakan salah satu bentuk penghargaan yang diberikan oleh Kementerian Agama kepada mereka yang memiliki kompetensi, kinerja dan prestasi tinggi, khususnya dalam bidang pengembangan potensi peserta didik/masyarakat dan pengembangan profesionalisme yang relevan dengan tugas sebagai guru pada madrasah. Kompetisi ini diikuti oleh guru-guru terbaik di setiap jenjang (RA/BA, MI, MTs dan MA) yang menjadi delegasi dari 33 propinsi di Indonesia. Mereka yang dikirim adalah mereka yang lolos seleksi di Kanwil Kemenag propinsi masing-masing. Setiap propinsi mengirimkan empat guru madrasah, empat kepala, mewakili jenjang masing-masing dan satu orang pengawas.
Untuk maju ke tingkat nasional, maka peserta harus mengikuti seleksi di tingkat propinsi. Materi seleksi didasarkan pada penilaian terhadap dokumen portofolio yang diserahkan oleh masing-masing peserta, karya tulis ilmiah berbentuk laporan atau project report, wawancara, presentasi dan kemampuan berbahasa Arab/Inggris. Melalui seleksi yang ketat terhadap 38 guru MI yang mewakili masing-masing kota dan kabupaten, yang diselenggarakan oleh Kanwil Kemenag Jawa Timur di Regent Park Hotel dari tanggal 4 – 5 September 2013, terpilih Drs. Suyanto, M.Pd dari MIN Malang I untuk ikut ajang kompetisi tingkat nasional jenjang guru madrasah ibtidaiyah.
Untuk lolos di tingkat nasional, peserta harus melalui tiga tahap, tahap pertama merupakan penilaian terhadap dokumen portofolio dan karya tulis, tahap kedua merupakan tahapan verifikasi dan klarifikasi, dan tahap ketiga merupakan grand final yang terdiri dari penilaian terhadap presentasi karya tulis dan wawancara terhadap 45 (empat puluh lima) peserta terbaik hasil penilaian tahap pertama dan kedua. Sebelum maju ke tingkat nasional, masing-masing peserta mendapatkan pembekalan di Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi Jawa Timur dengan narasumber dari Balai Diklat Kementerian Agama Propinsi Jawa Timur. Materi pembekalan difokuskan pada teknik presentasi dan wawancara. Dengan dilepas dan dibekali doa oleh Kepala Bidang Pendidikan Madrasah, Drs. H. Mahfudz Shodar, M.Si, berangkatlah tujuh peserta kompetisi sebagai duta Jawa Timur yang masuk tahap Grand Final, yaitu terdiri dari seorang Kepala dan Guru RA, Kepala dan Guru MI, Kepala dan Guru MA dan seorang Pengawas. Namun sayang, tahun ini untuk guru dan kepala MTs dari Jawa Timur tidak lolos pada tahap ketiga ini. Misi utama yang disandang oleh duta Jawa Timur adalah menempatkan Jawa Timur sebagai juara umum dalam kompetisi ini.
Tahap grand final dilaksanakan tanggal 13 – 15 November 2013 di hotel Soll Marina Serpong, Tangerang Selatan Propinsi Banten. Acara di buka oleh Kasubdit Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kemenag RI, Drs. H. Ahmad Syafii, M.Ag dan langsung dilanjutkan dengan seleksi peserta pada malam harinya. “Peserta dari propinsi lain memiliki kemampuan dan kompetensi yang sangat memadai, namun berbekal pengalaman dan kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing peserta dari Jawa timur, delegasi Jatim siap untuk membawa nama Jatim ke tingkat nasional” ujar optimis Suyanto , bapak dari dua anak ini. Saingan terberat dari Jawa Timur adalah dari propinsi Jawa Tengah dan DKI Jakarta.
Berbekal kemampuan, dukungan dan doa dari semua pihak, perjuangan inipun berbuah manis. Drs. Suyanto, M.Pd, guru MIN Malang I, ditetapkan sebagai Juara I Kompetisi Guru Madrasah Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2013 untuk jenjang MI mengalahkan nominator dari DKI Jakarta, Bali, Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan. Dari tujuh duta Jawa Timur, dua orang guru (MI dan MA), kepala MI dan pengawas madrasah berhasil meraih juara I dan dua orang guru (RA dan MA) serta seorang kepala RA berhasil meraih juara II. Dengan demikian, mereka mampu menempatkan posisi Jawa Timur sebagai juara umum dalam ajang kompetisi ini.
Tidak hanya kali ini saja, guru teladan MIN Malang I tahun 1998 ini membawa nama harum MIN Malang I dan Kantor Kemenag Kota Malang ke ajang perlombaan di tingkat propinsi dan nasional. Pria kelahiran kota Kediri 9 Januari 1967 ini tahun 2006 berhasil meraih Juara II tingkat Propinsi Jawa Timur untuk Lomba Guru Berprestasi dan tahun 2007 berhasil meraih juara II Tingkat Nasional untuk Lomba Membuat Alat Peraga. Saat ditanya bagaimanakah kiat khusus untuk bisa lolos dalam kompetisi ini, guru IPA ini mengatakan, “Saya tidak pernah berpikir dan menarget diri untuk menjadi guru berprestasi. Guru berprestasi itu, predikat yang diberikan oleh pihak lain pantang bagi saya untuk mengaku sebagai guru berprestasi yang mempunyai kompetensi tinggi. Saya hanya melaksanakan tugas profesi dan pengembangan diri sesuai dengan amanah yang diberikan, berupaya semampu saya agar pembelajaran yang saya sampaikan dapat diikuti dengan mudah dan menyenangkan oleh anak didik dan sedapat mungkin memberikan teladan kepada mereka, itu saja”.
Apa motivasi pria kelahiran kota tahu ini mengikuti ajang kompetisi bergengsi tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama RI ini? “Ada niatan tersendiri saat mengikuti kompetisi ini, niatan saya yang utama bukan predikat atau hadiah yang diberikan, tetapi untuk memberikan motivasi kepada kedua anak saya khususnya, dan anak didik saya di MIN Malang I bahwa orang tua sekaligus guru merekapun melaksanakan tugas profesinya dengan sungguh-sungguh. Siapa yang sungguh-sungguh dalam berusaha, maka dia yang akan berhasil. Tidak ada yang tidak mungkin kalau kita mau bersungguh-sungguh” demikian pesan pria yang kesehariannya berkecimpung dalam program Penjaminan Mutu MIN Malang I ini menutup wawancara dengan reporter dari Kontak. (yans)
GURU MIN MALANG I MERAIH PENGHARGAAN JUARA I PADA KOMPETISI GURU MADRASAH BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2013
