Kreativitas dalam Pembelajaran: MIN 1 Kota Malang Mengubah Kelas Menjadi Restoran Edukasi

Kota Malang (MIN 1) – MIN 1 Kota Malang melakukan pendekatan belajar yang menyenangkan dengan mengubah kelas menjadi layaknya sebuah restoran penuh makanan lezat. Dalam salah satu kelas saat mata pelajaran IPA, siswa-siswa mendapati pengalaman tak terlupakan yang mengintegrasikan mata pelajaran dengan praktik langsung, menyajikan hidangan makanan yang lezat dan mendidik.

Kelas IPA ini telah diubah layaknya sebuah restoran yang lengkap. Beberapa meja kelas digabungkan membentang panjang dan di atasnya ditata berbagai makanan pokok, lauk pauk, sayuran segar, buah-buahan, dan susu. Selain itu terdapat papan menu kecil yang menjelaskan berbagai jenis hidangan, termasuk hidangan khas Indonesia sampai makanan barat.

Para siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan duduk di antara meja tersebut. Nampak pula di meja papan menu kecil yang mendeskripsikan jenis makanan mulai makanan khas indonesia sampai western food.

Siswa-siswa yang berpartisipasi dalam pengalaman ini tidak hanya menikmati hidangan, tetapi juga diminta untuk mengekspresikan kreativitas mereka. Mereka mengatur estetika penyajian, merancang papan menu dan mempresentasikan makanan pada guru-guru sebagai tamu dalam restoran kelas mereka.

Pengalaman belajar ini adalah bagian dari pendekatan belajar berbasis proyek yang menekankan praktik langsung. Materi yang diintegrasikan dalam kegiatan ini adalah empat sehat lima sempurna yang bertujuan meningkatkan pemahaman siswa tentang pentingnya makanan sehat lagi bergizi.

Dra. Didin Tri Harjani, M.PdI, guru IPA di MIN 1 Kota Malang, menjelaskan, ia mulai mengenalkan anak-anak pada project-based learning, yang berarti mengaitkan materi dengan topik makanan sehat dan bergizi. Bukan hanya belajar teori, tetapi juga melakukan praktik langsung.

“Kami mulai mengenalkan anak-anak untuk project based learning artinya kita sesuai dengan materi yang ada tentang makanan yang sehat bergizi. Tahun kemarin kita sudah melakukan dengan materi yang sama, yaitu makan empat sehat lima sempurna. Anak-anak tidak hanya mengenal teori tapi juga melakukan praktik,” terangnya pada humas MIN 1 Kota Malang pada, Rabu (1/11/2023).

Para siswa didorong untuk membawa makanan dari rumah, yang dibantu oleh orang tua serta berbagi tugas dengan rekan kelompok mereka. Selain membawa makanan mereka juga wajib makan bersama teman teman satu kelompoknya.

“Selama ini, anak-anak hanya mengenal makanan sesuai keinginan mereka. Hari ini, mereka dipaksa mencicipi dan makan makanan yang mengandung empat sehat lima sempurna. Ini merupakan langkah awal untuk membiasakan anak-anak makan dengan gizi yang baik, sehingga tubuh mereka menjadi lebih sehat,” lanjutnya.

Para siswa tampak senang dan bersemangat saat mempresentasikan makanannya, salah satu siswa bernama Areta, dari kelas 5C, mengaku senang dengan pembelajaran seperti ini.

“Kami disuruh membawa makanan empat sehat lima sempurna. Perasaan senang karena bisa makan bersama teman-teman dan mengerti tentang pelajaran ini,” ungkapnya.

Pelajaran IPA dengan project learning yang membawa makanan empat sehat lima sempurna ini dilakukan seluruh guru IPA di MIN 1 Kota Malang dan seluruh kelas lima sejak 31 Oktober hingga 3 November.

Pengalaman unik ini tidak hanya memberikan pemahaman kepada siswa tentang pentingnya makanan sehat, tetapi juga melibatkan mereka secara aktif dalam proses pembelajaran. Dengan kreativitas dan inovasi yang diterapkan dalam pendidikan, MIN 1 Kota Malang memberikan pengalaman belajar yang tak terlupakan kepada generasi masa depan. (Humas)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Need Help? Chat with us