Kota Malang (MIN 1) – Sebanyak 25 anggota Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Larangan Madura, Sabtu (8/01/2022) berkunjung ke di MIN 1 Kota Malang mulai pukul 08.00 sampai 11.15. Tiba di Jalan Bandung peserta studi banding diajak untuk keliling observasi sumber belajar dimulai dari ruang guru Kelas 5 dan 6, lab IPA, koperasi, lab. Komputer, ruang guru Kelas 1 lab. Bahasa, ruang karawitan, dan beberapa kelas dengan dipandu korbid kurikulum, kesiswaan, tatausaha, dan kehumasan dilanjutkan penyambutan di aula MIN 1 Kota Malang.
Ibu Subaktiyah selalu Korwil Bidikbudcam Kecamatan larangan menyampaikan awal dipilihnya MIN 1 sebagai tujuan studi banding karena tertarik membaca berita di Website perolehan Medali Emas di Ajang Kompetisi Sains Nasional (KSN)dan menilai MIN 1 sudah sangat maju dalam segala aspek kelembagaan serta pendidikannya serta keinginan untuk menambah wawasan dan pengetahuan yang akan diterapkan agar menjadi lebih baik.
Kepala MIN 1, Suyanto dalam sambutan selamat datang menyampaikan sangat senang dengan semangat guru-guru dan K3S Larangan Madura. Meskipun terlihat lelah karena perjalan yang ditempuh. Untuk menghilangkan rasa lelah acara dimulai dengan ice breaking. ”Coba ikuti kata-kata saya, pegang dahi, pegang dagu (diikuti gerakan).”ucap pak Yanto yang genap berusia 55 tahun hari itu sambil mengulang beberapa kali. Sampai akhirnya yang tidak konsen harusnya pegang dahi, yang dipegang jadinya dagu. Hahaha….terdengar suara tawa memecah suasana dari beberapa peserta.
Rupanya menarik sekali ice breaking yang diberikan, sehingga suasana terlihat menjadi ceria. Saat itulah kepala madrasah menyampaikan paparan program dan hal-hal yang terkait dengan keberhasilan untuk menjadi madrasah favorit dan maju. Peserta studi banding sangat antusias menyimak dan mendengarkan. Hal itu tampak saat dibuka sesi tanya jawab.
Rifki salah satu peserta menyampaikan sangat terkesan saat masuk di pintu gebang madrasah ini. ”Terlihat begitu sempurna, mulai dari prasarana, pajangan tropi yang menunjukkan prestasi, dan guru-gurunya. Apalagi setelah mendengar paparan yang disampaikan kepala madrasah. Yang ingin saya tanyakan, ”Adakah kendala-kendala yang dialami oleh kepala madrasah dalam menghadapi walimurid dan guru-gurunya?. Karena kalau dilihat sepertinya nyaman sekali situasi di madrasah ini.”
Beberapa peserta studi banding lainnya juga mengajukan pertanyaan kepada kepala MIN 1 sesuai dengan permasalahan yang ada di madrasahnya masing-masing, seperti Bagaimana cara mendapatkan siswa-siswa yang banyak?. Adakah kiat-kiat khusus Bapak, dalam memimpin madrasah ini?. Usai tanyajawab acara ditutup dengan doa dan dilanjutkan dengan foto bersama.(irm@)