M1News – Upacara Hari Pahlawan di MIN 1 Kota Malang menyisakan kesan mendalam pada Jumat, 10/11/2023. Lapangan basket sekolah menjadi saksi sejarah, dihiasi oleh para siswa, guru, dan karyawan yang mengenakan pakaian profesi mewakili berbagai lapisan masyarakat, mulai dari TNI, Polri, Guru, hingga Dokter.
Kemeriahan upacara semakin terasa melalui rangkaian kegiatan yang terorganisir dengan baik. Selain pengibaran bendera, sorotan tertuju pada pagelaran sosiodrama pertempuran 10 November yang dipentaskan oleh siswa kelas 6. Semangat dan kreativitas mereka menggambarkan dengan apik keberanian para pahlawan dalam menghadapi tantangan sejarah.
Acara berlangsung meriah dengan partisipasi aktif seluruh siswa, guru, dan karyawan. Suasana lapangan terpenuhi semangat nasionalisme dari awal hingga akhir. Para peserta upacara tidak hanya menjadi penonton, tetapi turut serta dalam serangkaian kegiatan penghormatan kepada para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan bangsa.
Pembina upacara, Uswatul Hasanah, S.Ag, M.PdI, memberikan pesan yang penuh makna kepada seluruh peserta. “Alhamdulillah, di pagi hari ini, kita berkumpul untuk melaksanakan upacara memperingati Hari Pahlawan. Mari kita renungkan bagaimana perjuangan mereka menjadi tonggak berharga dalam sejarah bangsa ini. Mereka berjuang tanpa pamrih, mengorbankan harta dan bahkan nyawa demi kemerdekaan yang kita nikmati saat ini,” ucapnya.
Uswatul Hasanah mendorong siswa untuk merenung dan melanjutkan perjuangan pahlawan dengan menanamkan lima nilai mulia: disiplin, optimis, menghargai, percaya diri, dan etika. “Sebagai pelajar Indonesia, kewajiban kita adalah melanjutkan perjuangan mereka dengan segala kebaikan untuk memajukan negara dan bangsa ini, serta memberantas kemiskinan dan kebodohan,” tambahnya.
Puncak acara terjadi saat siswa kelas 6 memainkan sosiodrama heroik Bung Tomo dan perlawanan Arek Suroboyo melawan penjajah. Sorak sorai siswa menyaksikan pertunjukan teatrikal yang memukau
Tidak hanya itu, dalam adegan perang, ketika korban gugur banyak, siswa menyentuh hati para penonton dengan melantunkan lagu “Gugur Bunga”. Suasana haru tercipta, mengingatkan semua tentang pengorbanan dan keperkasaan pahlawan.
Aksi teatrikal ditutup dengan nyanyian lagu nasional, “Surabaya Oh Surabaya,” alunan lagu yang diciptakan karya Kelompok Bintang Sandiwara di tahun 1926. Lagu tersebut menggambarkan suasana semangat perlawanan di Kota Surabaya tempat dimana pecah perlawanan 10 November.
Surabaya, Surabaya, oh Surabaya……
kota kenangan, kota kenangan…….
takkan terlupa……
Di sanalah, di sanalah, di Surabaya……
pertama lah, tuk yang pertama…..
kami berjumpa…..
Begitulah penggalan lirik lagu nasional “Surabaya oh Surabaya” upacara Hari Pahlawan di MIN 1 Kota Malang tahun ini berhasil menyemarakkan semangat nasionalisme dan cinta tanah air di kalangan siswa dan seluruh komponen sekolah. Semoga semangat ini terus berkobar dan mewarnai perjalanan bangsa ke depan. (Humas)