M1News- Dalam upaya untuk memperkaya pengalaman belajar siswa sekaligus mengajarkan nilai-nilai tentang keberlanjutan lingkungan, guru kelas 1 di MIN 1 Kota Malang menggelar workshop membatik pada hari Senin (29/4/2024). Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bagian dari pelaksanaan pra kegiatan materi Seni Budaya dan Prakarya (SBdP) dengan fokus pada konsep eco print.
Guru-guru MIN 1 Kota Malang sangat antusias mengikuti workshop ini, mereka siap untuk mengaplikasikan pengetahuan baru dalam pembelajaran bagi para siswa.
Workshop ini dipandu oleh pemateri Zakiyatul Miskiyah, yang dikenal dengan sapaan Kikik, seorang instruktur batik berpengalaman dari Kiasta Batik. Kikik berbagi pengetahuan dengan para guru wali kelas 1, membantu mereka mengembangkan metode pengajaran yang lebih ramah lingkungan dan mudah dipahami oleh siswa.
“Saya bekerja sama dengan walimurid dan guru wali kelas MIN 1 Kota Malang untuk mengadaptasi materi SBdP dengan memanfaatkan teknik eco print yang sederhana namun efektif, yaitu dengan stempel warna. Kami menggunakan daun-daunan lokal, seperti daun jambu dan daun rambutan, yang memiliki serat bagus untuk menyerap warna.” ujar Kikik.
Proses pembuatan batik dengan eco print ini yaitu dengan memberikan warna pada serat daun dan menempelkannya pada kain. Setelah itu, kain dikunci dengan menggunakan water glass agar warna tidak luntur. Proses ini tidak memerlukan waktu yang lama, hanya sekitar 1 hingga 2 jam, yang memungkinkan para siswa untuk bereksplorasi dengan warna sesuai dengan kreativitas mereka.
Guru-guru kelas 1 berencana untuk menerapkan apa yang mereka pelajari dalam workshop ini dengan melibatkan siswa dalam kegiatan berkarya. Kegiatan ini dijadwalkan akan dilaksanakan dua minggu setelah workshop, memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengeksplorasi seni batik secara langsung dan mengaplikasikan kreativitas mereka dalam menciptakan karya-karya unik.